Kamis, 22 Januari 2009

Model Pembelajaran Puisi

MODEL PEMBELAJARAN MENULIS PUISI DI SMP DENGAN TEKNIK RANGSANG-GAMBAR
DAN SUMBANG-KATA




oleh
AHMAD JAMALUDIN SAYUTI, S. Pd.
NIM : 08201289002


PROGRAM SERTIFIKASI GURU MELALUI JALUR PENDIDIKAN
JURUSAN PENDIDIKAN BAHASA DAN SASTRA INDONESIA FAKULTAS BAHASA DAN SENI
UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA
2008
Model Pembelajaran Menulis Puisi di SMP kelas VIII Semester 2 dengan Teknik Rangsang-Gambar dan Sumbang-Kata

A. Pembelajaran Menulis Puisi Rangsang-Gambar dan Sumbang-Kata
1. Teknik Rangsang-Gambar
Pembelajaran menulis puisi dengan teknik rangsang-gambar dapat dilakukan dengan cara:
1)Dipertunjukkan beberapa gambar kepada siswa dalam bentuk tayangan LCD atau media cetak/grafis;
2)Siswa mengamati gambar yang dipertunjukkan kemudian mengidentifikasi setiap objek/detail dan peristiwa pada gambar tersebut;
3)Siswa menuliskan hasil identifikasi/pengamatan terhadap gambar tersebut ke dalam beberapa kata/kalimat;
4)Siswa memilih kata-kata yang sesuai dengan tema tertentu untuk mulaii menulis sebuah puisi berdasarkan tema yang sesuai dengan pengamtan terhadap gambar;
5)Siswa mulai menyusun kata-kata yang dipilih ke dalam bait-bait puisi sesuai dengan tema yang dipilih; dan
6)Siswa memberi judul puisi yang telah ditulisnya. judul boleh sama dengan tema atau berbeda.
2. Teknik Sumbang-Kata
Pembelajaran menulis puisi dengan teknik sumbang-kata dapat dilakukan sebagai berikut:
1)Siswa dikelompokkan menjadi 7 kelompok yang terdiri dari 4-5 orang;
2)Setiap kelompok diberi tugas untuk menginventarisasi kata-kata untuk bahan menulis puisi sesuai dengan jenis/kelas kata tertentu;
3)Kelompok 1 menginventarisasi kata benda, kelompok 2 kata kerja, kelompok 3 kata sifat, kelompok 4 kata bilangan, kelompok 5 kata keterangan, dan kelompok 6 kata seru;
4)Setiap kelompok menuliskan hasil inventarisasinya di papan tulis agar dapat beriur dengan kelompok lain;
5)Setiap kelompok merangkaiakan kata-kata yang dipilih dari beberapa kelompok untuk menyusun bait-bait puisi sesuai dengan tema/judul tertentu;
6)setiap siswa dalam kelompoknya meriviu puisi yang telah ditulisnya sesebelum dipresentasukan;
7)Setiap kelompok mempresentasikan hasil diskusinya berupa puisi karya kelompok kemudian dikomentari oleh kelompok lain.
B. Langkah-langkah Kegiatan Pembelajaran Menulis Puisi
Pada pertemuan pertama, setelah pembukaan pembelajaran dengan memotivasi dan apersepsi tentang materi puisi pada semester ganjil, guru membacakan contoh puisi (diambil dari buku sumber) kemudian siswa menanggapinya melalui tanya jawab lisan. Selanjutnya guru melaksanakan pembelajaran, dalam hal ini aspek bimbingan guru masih dominan, sehingga model yang digunakan adalah pembelajaran langsung dengan metode tanya-jawab teknik probing-prompting. Namun demikian, dengan penggunaan model ini aktivitas siswa tetap tinggi melalui kegiatan investigasi (penyelidikan), konjektur (menduga), inkuiri (menemukan),  brainstorming (urun pendapat), dan konstruktivis (membangun konsep). Mereka secara bersama menyusun suatu puisi yang kemudian mencoba mempresentasikannya dengan improvisasi dan apresiasi masing-masing.
Sintaks pembelajaran tersebut adalah:
a) Kegiatan Pendahuluan
Memfokuskan perhatian dan memotivasi siswa, apersepsi, informasi kompetensi dasar, manfaat materi bahan ajar, serta rencana aktivitas pembelajaran.
b) Kegiatan Inti
Guru memperlihatkan setangkai bunga melati yang masih segar kepada seluruh siswa, kemudian serangkaian pertanyaan diajukan secara teratur kepada seluruh siswa berkenaan dengan bunga melati tersebut. Misalnya, siapa yang tahu nama bunga ini? Siswa menjawab serempak dan guru memintanya kepada seorang siswa dan menuliskannya di papan tulis. Kemudian guru memberikan probing (pertanyaan menggali), apa yang engkau ketahui tentang bunga Melati ini? (Mungkin  siswa merenung atau bingung dalam memberikan jawabannya, karena pertanyaan tersebut sangat terbuka), kemudian guru memberikan prompting dengan pertanyaan bimbingan-terarah-fokus:
Apa warnanya?,
Bagaimana baunya?,
Bagaimana ukurannya?,
Di mana tumbuhnya?
Apa manfaatnya?
Apakah semua orang menyenanginya?, dan semacamnya.
Pertanyaan-pertanyaan tersebut tentunya tidak diberikan sekaligus, namun secara berkala tergantung jawaban siswa pada pertanyaan sebelumnya. Pemberian teknik probing-prompting dilakukan fleksibel sehingga siswa terarah-terbimbing-tergali pengetahuannya. Semua jawaban siswa dituliskan pada papan tulis.
Kemudian dengan pengarahan dari guru siswa akan dibimbing untuk menghaluskan dan menyempurnakan jawaban-jawaban siswa pada papan tulis, dengan cara memberi jiwa pada kalimat-kalimat yang telah ditulis dan diberi hiasan kata/kalimat estetika, yaitu dengan menganggap bahwa bunga melati itu sesuatu yang hidup, dengan cara menyebutnya menggunakan kata ‘engkau’. Target hasil penyempurnaan jawaban siswa yang tertulis pada papan tulis, melalui serangkaian tanya jawab yang sifatnya menggali, terarah,  dan terbimbing adalah sebuah puisi seperti berikut ini.
MELATI
Melati,  engkau bertubuh kecil tetapi engkau mungil menarik hati
engkau berwarna putih bersih dan berbau harum mewangi
di mana engkau berada selalu menambah asri
di mana engkau tinggal selalu menebar harum pada sekitar
kepada engkau setiap orang senang dan sayang
.................
Melati, aku ingin jadi sepertimu
meski aku masih kecil aku ingin menarik hati
pikir dan hati ini ingin putih bersih sepertimu
namaku ingin pula harum mewangi
di mana aku berada aku ingin disenangi
di mana aku tinggal aku ingin berguna
aku ini disayangi setiap orang
Setelah puisi tersebut jadi, kemudian guru mendeklamasikannya dengan penuh improvisasi, dengan intonasi dan ritme yang menggugah jiwa, sehingga kata demi kata, baris demi baris, jiwa puisi itu meresap masuk ke dalam akal dan rasa mereka (siswa). Selanjutnya, setelah jeda sebentar, setelah siswa mencermati jiwa puisi tersebut, guru memberi kesempatan kepada beberapa siswa untuk mendeklamasikannya bergiliran.
Kemungkinan lain guru akan menugasi siswa untuk membayangkan benda yang paling banyak disenangi oleh kebanyakan orang termasuk siswa, misalnya ‘televisi’. Dengan teknik probing-prompting melalui brainstorming seperti di atas, dengan menganggap diri mereka sebagai televisi, jadi sebutannya sekarang bukan ‘engkau’ melainkan ‘aku’,  guru mengarahkan siswa untuk menulis puisi seperti berikut ini.
SIAPAKAH AKU ?
Aku bukan asli Indonesia
jadi bukan suku Jawa ataupun Sunda
tapi kebanyakan orang kepadaku merasa suka
hingga aku sering ikut berkumpul bersama mereka
Aku punya  tentang segala berita
aku punya tentang segala ilmu pengetahuan
aku bisa menghibur dengan segala cara
dan aku bisa memberi tontonan dan tuntunan 
Hanya sayang
terkadang aku merasa kasihan
penggemarku seringkali keterlaluan
mereka lupa bekerja dan lupa belajar
mereka sungguh terlalu
meski malam telah terlampau larut
padahal mata telah terkantuk
tak tahu waktu mau terus bersamaku
..........
Aku bukan wanita bukan pula lelaki
aku hanyalah hasil produksi
aku hasil karya canggih abad ini
manusia menyebutku televisi
 
Dari puisi yang telah dibuat bersama (mungkin tidak persis-tepat seperti di atas), guru membahas puisi tersebut tentang contoh-contoh dari istilah dasar puisi, seperti tema, gaya bahasa, rima, ritme, diksi, larik, tipografi, amanat, dan irama. Begitu pula dalam presentasinya dikenalkan mana yang disebut dengan apresiasi, improvisasi, intonasi, penjiwaan, imajinasi, gerak, mimik, dan jeda-tempo.
c) Kegiatan Penutup
Guru kembali bertanya-jawab dengan siswa untuk menyimpulkan kegiatan pembelajaran pada hari itu sekaligus mangadakan refleksi, kemudian memberikan arahan untuk menyiapkan kegiatan pada pertemuan yang akan datang dan memberikan tugas untuk menulis puisi dengan tema (judul) benda dari dalam atau sekitar rumah (permainan) mereka.
Dari kegiatan tersebut, secara implisit indikator-indikator pembelajaran kontekstual akan terakomodasi dan terlaksana. Sajian pelajaran akan menggunakan model koperatif. Pada pertemuan kedua dengan koperatif tipe STAD dengan sintaks (Erman, 2004): pengarahan, sajian guru secara klasikal, buat kelompok 4-5 siswa, berikan bahan belajar (LKS), siswa berdiskusi-bekerja kelompok, presentasi hasil kelompok dan diskusi kelas, refleksi pelaksanaan pembelajaran, kuis individual, penghargaan pada kelompok/individu, buat skor kemajuan belajar siswa, tindak lanjut. Rencana tema (judul) puisi pada pertemuan kedua adalah tentang ‘buku’. Pada siklus kedua menggunakan tipe koperatif lain yaitu TPS dengan sintaks: pengarahan, sajian guru secara klasikal, berikan bahan belajar (LKS), siswa berdiskusi/bekerja kelompok secara berpasangan 2 orang siswa pada satu meja (think-pairs), presentasi hasil kelompok dan diskusi kelas (share), refleksi pelaksanaan pembelajaran, kuis individual, penghargaan pada kelompok/individu, buat skor kemajuan belajar siswa, tindak lanjut. Rencana judul puisi pada siklus kedua adalah tentang ‘guru’ dan ‘ibu’.
Pada pertemuan kedua akan diadakan evaluasi hasil belajar (post-test) dengan cara guru menugaskan siswa untuk membuat puisi yang berjudul ‘air’, semua siswa membuat puisi dengan judul yang sama. Evaluasi ini tidak bersifat pengetahuan melainkan kemampuan menulis dan mempresentasikan  puisi, sesuai dengan amanat kurikulum.
Perlu dicatat bahwa, pada akhir pertemuan kesatu siswa akan ditugasi melatih diri menulis puisi dengan judul dibuat sendiri dari lingkungan kehidupannya secara berkelompok, pada akhir pertemuan kedua tugas yang serupa yang dikerjakan secara individu. Aktivitas pembelajaran tidak perlu selalu dilakukan di dalam ruang kelas, bisa juga dilaksanakan di halaman sekolah atau tempat lain yang memungkinkan. Penilaian proses dilakukan terhadap aktivitas siswa (menulis dan mempresentasikan) serta portofolio berupa hasil karya siswa, sebagai reward hasil karya siswa ditempel pada dinding kelas.

C. Media Pembelajaran Menulis Puisi Bebas
1) Amatilah gambar-gambar berikut!
2) Pilihlah salah satu gambar yang menurutmu paling menarik
3) Tuliskan hal menarik apa saja yang terdapat pada gambar tersebut, buatlah dalam beberapa kata, frasa atau kalimat!
4) Buatlah sebuah puisi berdasarkan tulisan hasil pengamatan mu terhadap gambar tersebut!





Gambar 1. Bunga yang sedang mekar


Gambar 2. Bunga di taman dengan aneka warna


Media Pembelajaran Menulis Puisi tentang Keindahan Alam

1. Gambar Pemandangan Laut dan Pantai

Gambar 2. Pemandangan senja matahari hampir terbenam

1 komentar:

  1. bagus banget,tolong dong aku dikirimi RPP N Media Pembelajaran kelas VII,VIII,IX masing-masing satu,thank ya...dari yana madiun

    BalasHapus